Memberikan inspirasi dan informasi

Media kreasi Pondok Pesantren Syaichona Moh. cholil.

Crew Demangan News

Memeberikan yang terbaik dan selalu konsisten adalah prinsip kami.

LP3S

lembaga penerbitan Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil

Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil

Pondok Pesantren YAng didirikan Langsung oleh Kyai Cholil Demangan Barata, Bangkalan Madura

Karya DN

Koleksi majalah DN.

Kamis, 29 Januari 2015

Wanita Sholehah! Apa Ciri-cirinya? (Muslimah mading demangan News Edisi 17)

Wanita Sholehah! Apa Ciri-cirinya?



Tidak banyak syarat yang dikenakan oleh Islam untuk seseorang wanita bias  menerima gelar solehah, dan seterusnya menerima pahala surga yang penuh kenikmatan dari Allah Swt.
Mereka hanya perlu memenuhi 2 syarat saja yaitu:
1. Taat kepada Allah dan RasulNya
2. Taat kepada suami

Perincian dari dua syarat di atas adalah sebagai berikut:
1.  Taat Kepada Allah dan Rasul-Nya
- Mencintai Allah Swt dan Rasulullah Saw melebihi dari segala-galanya.
- Wajib menutup aurat
- Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah
- Tidak bermusafir atau bersama dengan lelaki dewasa kecuali ada mahromnya
- Sering membantu lelaki dalam perkara kebenaran, kebajikan dan taqwa
- Berbuat baik kepada ibu & bapa
- Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang
- Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa
- Bersikap baik terhadap tetangga

2. Taat Kepada Suami
- Memelihara kewajipan terhadap suami
- Sentiasa menyenangkan suami
- Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah.
- Tidak cemberut di hadapan suami.
- Tidak menolak ajakan suami untuk tidur
- Tidak keluar tanpa izin suami.
- Tidak meninggikan suara melebihi suara suami
- Tidak membantah suaminya dalam kebenaran
- Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya.
- Sentiasa memelihara diri, kebersihan fisik & kecantikannya serta rumah tangga

FAKTOR YANG MERENDAHKAN MARTABAT WANITA
Sebenarnya puncak rendahnya martabat wanita adalah datang dari faktor dalam. Bukanlah faktor luar atau yang berbentuk material sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh para pejuang hak-hak palsu wanita.
Faktor-faktor tersebut ialah:
1.    Lupa mengingat Allah, kerana terlalu sibuk dengan tugas dan kegiatan luar atau memelihara anak-anak, maka tidak heran jika banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya telah lalai dari mengingat Allah. Dan saat kelalaian ini pada hakikatnya merupakan saat yang paling berbahaya bagi diri mereka, di mana syetan akan mengarahkan hawa nafsu agar memainkan peranannya.
Firman Allah Swt di dalam surah al-Jathiah, ayat 23 artinya:
Maka sudahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya. Dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya.”
Mengingati Allah Swt bukan saja dengan berzikir, tetapi termasuklah menghadiri majlis-majlis ilmu.
2.   Mudah Tertipu Dengan Keindahan Dunia
Keindahan dunia dan kemewahannya memang banyak menjebak wanita ke perangkapnya. Bukan itu saja, malahan syetan dengan mudah memperalatkannya untuk menarik kaum lelaki agar sama-sama bergelimang dengan dosa dan noda.
Tidak sedikit yang sanggup durhaka kepada Allah Swt hanya kerana kenikmatan dunia yang terlalu sedikit.
Firman Allah Swt di dalam surah al-An’am. artinya:
” Dan tidaklah penghidupan dunia ini melainkan permainan dan kelalaian dan sesungguhnya negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, oleh karena itu tidakkah kamu berfikir.
3. Mudah terpedaya dengan syahwat
4. Lemah iman
5. Bersikap suka menunjuk-nunjuk.
Ad-dunya mata’ , khoirul mata’ al mar’atus sholich
Dunia adalah perhiasan, perhiasan dunia yang baik adalah Wanita sholihah
Oleh: Alfain/DN


Kamis, 04 September 2014

KRETERIA CEMBURU YANG DISUKAI ALLAH (Demangan News PPSMCH)





            Al-ghirah (rasa cemburu) merupakan suatu fitrah dasar yang ada pada diri manusia, yang mengalir dalam sendinya dan berjalan di aliran darahnya. Maka, seharusnya manusia menjaga fitrah itu agar tidak terlumuri oleh gangguan dan bisikan setan yang terkutuk.. Namun, jika seseorang memberi jalan dan membuka peluang bagi rasa cemburu. Maka, seseorang itu kan berhadapan dengan resiko yang berat. Karana hal ini  bisa mempermudah setan menyeret kecemburuan itu pada kedurhakaan pada Allah. Jika penyakit itu sudah melekat pada  diri manusia dan tidak disertai dengan keimanan dan ketaqwaan. Maka, seorang tersebut akan lebih suka berdusta, berbuat dzolim dan menyebabakan bermacamnya perbuatan fitnah.
            Kecemburuan yang timbul  pada diri manusia tak lain itu karena adanya rasa cinta. Selagi rasa cinta yang dirasakannya itu kuat. Maka, kuat pulalah tingkat kecemburuan yang dialaminya.
            Dengan demikian, jika ditinjau dari kacamata syari’at. Kecemburuan yang dirasakan oleh manusia itu terbagi dua kreteria. 1- rasa cemburu yang terpuji (disenangi Allah) 2- rasa cemburu yang tercela (dibenci Allah)            
            Adapun rasa cemburu yang terpuji (disenangi Allah). Adalah rasa kecemburuan yang sesuai dengan ajaran kitab Allah dan sunah rosul. Sebagian contoh rasa kesemburuan yang terpuji:
v  Cemburu terhadap hal-hal yang diharam oleh Allah SWT.
v  Cemburu pada kehormatan. Seorang harus cemburu pada anggotaa keluarganya, jika ada salah satu diantara mereka yangmengotori kehormatan atau kemuliaan diri.
v  Cemburu terhadap waktu. Seorang tentu akan cemburu bila seseorang tersebut waktunya hilang. Sebab sekali saja seseorang kehilangan waktunya. Maka oarang tersebut tidak akan bisa mengembalikan waktu  yang berputar meskipun hanya satu sedik.
v  Cemburu pada segala suatu yang positif

Sedangkan rasa yang tercela (dibenci Allah). Adalah kecemburuan yang ada pada kondisi.jiwa yanng hina dan tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan syari’at ( kitab Allah dan sunnah rosul). Maka tidak heran jika pelakunya terseret pada kehinaan dan kehancuran. Diantara model rasa cemburu yang tercela sebagaimana berikut:
v Cemburu terhadap perkara yang di halalkan oleh Allah.
v Cemburu sang suami yang berlebihan kepada istrinya, sehingga menimbbulkan suudhan (buruk sangka) yang tidak bisa ditawar dan tidak ada keraguan lagi.
v Cemburu sang istri terhadap suaminya, hingga membawa kepada perbuatan dosadan ma’siat, seperti ghibah, adu domba dan iri hati.
v Cemburu kepada hal-hal yang berbau negatif

Sebab-sebab terjadinya rasa cemburu yang tercela tak lain adalah:
1.      Melalaikan ingat kepada Allah.
2.      Iman yang tipis.
3.      Merasa adanya kekurangan tampa mau memperdulikan diri.
4.      Penyakit hati, seperti dengki, hasud dan iri.
5.      Suami yang menyebutkan kebaikan wanita lain dihadapan istrinya atau sebaliknya.
6.      Suami yang mempunyai istri lebih dari satu yang tidak adil terhadap istri-istrinya.

Akhiron, semoga kita senantiasa melakukan rasa cemburu yang sesuai ajaran islam dan terpuji. Dan mudah-mudahan kita semua tergolong orang-orang yang sholihin. Amin.

                                                                                         By: @ngel’s (N)